Ahli Sarankan Tim Esports Punya Dokter Spesialis Cegah Cidera
IMI - Jakarta, Kepedulian Coda Indonesia terkait kesehatan para gamers kian nyata dengan gaungan #mainsehatbarengcoda. Mereka pun turut berpartisipasi di Piala Presiden Esports 2022 dengan membuka booth serta sosialisasi tentang pentingnya main game dengan benar.
Apalagi kasus cidera di kalangan atlet esports dan gamer kian marak jadi bahasan. Coda Indonesia pun mendatangkan Dokter Spesialis Olahraga, dr. Andi Kurniawan, SpKO sebagai narasumber dalam penyuluhan yang mereka lakukan.
Menurut dokter Andi, tim esports saat ini harus memiliki tenaga ahli khusus untuk menangani cidera pemain. Selain bisa mencegah player dari cidera, data dari tenaga ahli ini juga bisa jadi bahan penelitian komprehensif cidera apa saja yang biasanya terjadi pada pro player di Indonesia.
"Terus terang ya itu sesuatu impian yang kita inginkan juga. Tapi kembali lagi pada prakteknya, sebuah tim kita ambil contoh sepakbola aja ya, sepakbola itu kenapa sekarang harus ada dokter terus kemudian ada dokter olahraga. Karena dulu ketika kejadian kiper Persela meninggal itu, terus kemudian oh akhirnya ini semua harus ada dokternya, wajib dan segala macem. Jadi kita harus ada kejadian dulu baru ada regulasi dulu. Kadang tuh harus begitu dulu. Ini kita terbuka aja," ujarnya.
dr Andi dan koleganya sudah rutin menjadi supervisi untuk para atlet olimpiade Indonesia. Berdasarkan pengalaman profesinya, ia menemukan banyak cidera yang sudah sulit tertangani karena kurangnya pengetahuan dan kemauan dari para atlet untuk memberi informasi terkait cideranya.
"Tim esports itu harusnya punya (dokter spesialis cidera)," sambungnya. Kehadiran tenaga ahli ini bukan cuma mengurus pemain ketika mereka cidera. Namun fungsi utamanya yakni mencegah jangan sampai atlet cidera sehingga performa mereka menurun.
Dengan pengawasan dan terapi yang baik, kehadiran para spesialis bisa menjaga karir para pemain esports jauh lebih panjang dari usia pensiun rata-rata saat ini yang cuma mencapai 23-25 tahun saja. Untungnya, beberapa tim esports di Indonesia perlahan mulai awas dengan pentingnya kesehatan atlet. Misalnya, sudah ada yang merekrut coach menta, coach fisik sampai ahli gizi untuk menjaga kualitas atlet.
Namun, bila sudah terlanjut mengalami cidera, utamanya yang menyerang pergelangan tangan, dr Andi punya cara untuk meminimalisir rasa sakit. Opsi ini bisa dilakukan sebelum memutuskan untuk ke meja operasi. Salah satunya dengan rutin melakukan peregangan di area tangan, leher dan kepela sebelum memulai aktivitas latihan atau main game.
Selain itu, melakukan istirahat tiap rentang waktu tertentu di saat bermain game juga bisa mencegah otot-otot jadi kaku karena repetitif movement atau gerakan sama yang berulang. Yang pasti, melakukan warm up sebelum main game jauh lebih murah ketimbang kalian harus melakukan operasi karena terlalu berlebihan main game dan mengabaikan rasa sakit. (Red)
Post a Comment