Tinjau Pengungsi dan Banjir di Jatinegara, Wagub Rano Prioritaskan Kebutuhan Warga

Jakarta Timur - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno meninjau lokasi banjir dan pengungsian di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Dalam kunjungan tersebut, Wagub Rano memastikan para pengungsi yang menempati SDN Kampung Melayu 01/02, Jatinegara, Jakarta Timur, mendapat bantuan kebutuhan dasar yang diperlukan. Ia juga mengimbau agar para pengungsi berkumpul di satu titik pengungsian guna mempermudah distribusi bantuan.

"Tadi saya sudah meninjau pengungsian. Ada kendala, berdasarkan data dari wali kota, jumlah pengungsi hampir 1.000 jiwa, sementara yang sudah ditampung di sini ada 300 jiwa. Namun, 700 lainnya masih bertahan di rumah. Ini yang harus kita kondisikan, karena bantuan harus didistribusikan secara merata," katanya.

Pemerintah juga menawarkan relokasi bagi warga terdampak banjir. Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jagakarsa tengah dipersiapkan agar warga dapat menempati hunian yang layak.

"Kita punya rumah susun di Jagakarsa, ada tiga tower. Sebagian warga bersedia pindah. Di sini kan bayar, di sana juga bayar. Hampir semua rumah susun di kota memiliki dua kamar," imbuhnya.

Terkait upaya mengatasi banjir, Wagub Rano menegaskan bahwa pengerukan seluruh sungai di Jakarta tetap menjadi prioritas utama. "Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan bisa terjadi hingga April. Jadi, wadahnya harus diperdalam. Tinggal debit airnya berapa besar, kita akan mengantisipasi di sini. Karena itu, kita lakukan pengerukan sungai dan waduk secara menyeluruh," ujarnya, didampingi Plt. Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah, Senin (3/3).

Wagub Rano menambahkan bahwa penuntasan masalah banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak. Kondisi geografis Jakarta yang dialiri 13 sungai menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Ibu Kota.

"Tapi memang sejak semalam, Bendungan Katulampa melebihi batas minimum dan keluar peringatan siaga 1 untuk Jakarta. Inilah yang dihadapi Jakarta dari tahun ke tahun, masih sama. Kenapa tidak selesai-selesai? Ini harus kita kerjakan bersama. Sekali lagi, saya diperintahkan Pak Gubernur untuk ke sini. Pak Gubernur ke tempat lain. Setelah itu, kami akan melakukan koordinasi dengan Pemprov untuk membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam waktu dekat," ungkapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus berupaya mempercepat surutnya genangan air. Mereka mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah serta berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Menurut BPBD DKI Jakarta, penyedotan air terus dilakukan untuk memastikan saluran air berfungsi dengan baik. Langkah ini dilakukan bersama para lurah dan camat setempat.

BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam nonstop. (*/Red)
Diberdayakan oleh Blogger.